Ambarawa, PRINGSEWU24JAM.COM – Paguyuban Pelestari Tosan Aji (Pataji) Kalacakra Pringsewu menggelar Temu Guyub Sedulur Tosan Aji. Acara ini sekaligus membahas Rencana Kerja Kebudayaan 2025.
Pembina Pataji Kalacakra KH.Jumangin saat membuka acara tersebut di Pondok Pesantren Yasmida, Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Rabu (30/4/2025) mengatakan pentingnya menjaga kekompakan serta tali silaturahmi diantara anggota organisasi.
“Hal ini dalam rangka istiqomah dan melaksanakan kerja-kerja kebudayaan, mengawal peradaban serta kemanusiaan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pataji Kalacakra Gunis Sukoco menyampaikan sejumlah program organisasi, diantaranya berupa rancangan strategi progresif dalam upaya pelestarian Tosan Aji.
“Hal ini agar Tosan Aji semakin diterima semua kalangan masyarakat, beserta nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” paparnya.
Senada disampaikan Koordinator Divisi Edukasi dan Pengembangan Budaya Ardi Wibowo, yakni rencana kegiatan organisasi diantaranya mengikuti Pameran dan Bursa Tosan Aji, Kenduri Suro dan Jamasan Pusaka, serta menghadiri undangan even Tosan Aji tingkat nasional, rihlah budaya dan sarasehan kebudayaan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Dalam pada itu, salah satu sesepuh Pataji Kalacakra Aris Mulato mengatakan keris merupakan salah satu kearifan lokal yang sudah diakui dunia sebagai warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Menurut dia, mempelajari keris adalah mempelajari kecerdasan karena di dalamnya tersimpan jejak teknologi metalurgi tingkat tinggi, sejarah peradaban, sosiologi, antropologi, ekonomi, filsafat serta nilai moral dan keagamaan.
“Mindset masyarakat yang terlanjur memandang negatif akan pusaka tosan aji atau keris dan sejenisnya sebagai syirik, dikarenakan adanya kesalahpahaman dalam memaknai fungsi,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, menjadi salah satu tugas Pataji Kalacakra untuk memberikan pencerahan dengan kajian keilmuan yang ilmiah dan rasionalitas. (ant)